BAB 5. Meneladani Perjuangan Rasulullah saw

14
Jul 2023
Penulis : SDIT Nurul Iman
Dilihat :201x

Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran ini peserta didik mampu:
1. Meyakini peristiwa Fathu Makkah dan Haji Wada dengan benar.
2. Membiasakan perilaku pantang menyerah sebagai bukti implementasi makna Fathu Makkah dan Haji Wada dengan benar.
3. Menjelaskan pengertian peristiwa Fathu Makkah dan Haji Wada dengan benar.
4. Menjelaskan sebab-sebab terjadinya peristiwa Fathu Makkah dengan benar.
5. Menentukan perilaku mulia Rasulullah saw. dalam peristiwa Fathu Makkah dan Haji Wada dengan tepat.
6. Menemukan perilaku terpuji dalam peristiwa Fathu Makkah dan Haji Wada dengan tepat.
7. Menghubungkan peristiwa Fathu Makkah dan Haji Wada dengan perilaku terpuji sehari-hari dengan benar.


A. Kisah Istimewa Fathul Makkah
Pada bulan Zulqaidah tahun ke-6 Hijriyah, Rasulullah saw dan para sahabat ingin menunaikan ibadah haji, namun sesampainya di Hudaibiyah mereka dihadang oleh kaum Qurays Mekah. Kaum Qurays melarang mereka memasuki kota Mekah. Oleh karena itu, terjadilah perundingan yang akhirnya menghasilkan Perjanjian Hudaibiyah. Perjanjian tersebut berisi perdamaian antara kaum Qurays Mekah dan kaum muslim Madinah. Isi perjanjian Hudaibiyah adalah sebagai berikut.
1. Pengikut Rasulullah saw tidak boleh melaksanakan ibadah haji tahun ini, namun boleh melaksanakannya tahun depan. Waktu pelaksanaannya tidak boleh lebih dari tiga hari.
2. Menghentikan permusuhan dan tidak saling menyerang selama 10 tahun.
3. Pengikut Rasulullah saw yang kembali ke Mekah dipersilahkan bergabung dengan kaum Qurays.
4. Menolak kaum Qurays yang hendak menjadi pengikut Rasulullah saw ke Madinah
5. Memberikan kebebasan kepada suku-suku arab untuk memilih bergabung dengan Rasulullah saw atau kaum Qurays Mekah.
Belum sampai 10 tahun, kaum Qurays telah mengingkari Perjanjian Hudaibiyah. Mereka membantu suku Bani Bakr menyerang suku Khuza’ah. Penyerangan tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa. Mendengar peristiwa tersebut, Rasulullah saw memberikan pilihan kepada kaum Qurays Mekah, yaitu sebagai berikut.
1. Kaum Qurays Mekah segera menghentikan peperangan dengan suku Khuza’ah.
2. Kerugian atas jatuhnya korban perang dari suku Khuza’ah harus diganti.
3. Membatalkan perjanjian Hudaibiyah.
Kaum Qurays memilih membatalkan perjanjian Hudaibiyah. Rasulullah saw segera menyiapkan pasukan untuk menghadapi kaum Qurays. Rasulullah saw berhasil mengumpulkan 10.000 orang dengan sangat cepat. Mereka siap membela Rasulullah saw dan agama Islam.
Kaum Qurays mendengar keberangkatan Rasulullah saw bersama pengikutnya
B. Peristiwa Haji Wada
Haji Wada’ atau haji perpisahan adalah haji terakhir yang dilaksanakan oleh Rasulullah saw. malaikat Jibril telah menyampaikan bahwa semua wahyu Allah Swt telah tersampaikan kepada Rasulullah Saw. Saat itu Rasulullah Saw merasa dirinya akan segera dipanggil oleh Allah Swt. Rasulullah Saw segera mengumumkan bahwa beliau akan berangkat menunaikan haji ke Mekah. Beliau sendiri yang akan memimpin rombongan tersebut.
Dalam waktu singkat, terkumpullah 30.000 orang laki-laki dan perempuan yang ingin berjalan bersama Rasulullah Saw menuju Kakbah di kota Mekah. Rasulullah Saw dan para sahabat menunaikan ibadah haji wada’ dengan khidmat. Di Arafah, Rasulullah saw mengingatkan kepada kaumnya agar tidak terjadi pertikaian maupun peperangan.
Dalam haji wada’ tersebut, Rasulullah saw memberikan banyak nasihat kepada kaum muslimin, antara lain sebagai berikut.
1. Berakhlak terpuji antar sesama
2. Melaksanakan perintah Allah Swt dan menjahui larangan-Nya
3. Melaksanakan amanah dengan penuh tanggung jawab
4. Melarang umat Islam melakukan riba
5. Menyeru untuk menciptakan perdamaian dan tidak saling balas dendam
6. Mengingatkan bahwa derajat manusia di hadapan Allah Swt adalah sama, yang membedakan hanyalah ketakwaannya
7. Sesama manusia adalah saudara.
Pada akhir pidatonya ketika haji wada’, Rasulullah saw menyampaikan bahwa beliau meninggalkan dua petunjuk untuk umat Islam, yaitu Al-Quran dan hadis. Rasulullah saw menginginkan agar umat Islam terhindar dari kesalahan. Dalam haji wada’, Allah Swt menyampaikan wahyu terakhir, yaitu surah Al-Maidah ayat 3.
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Islam adalah agama yang sempurna. Islam adalah agama yang diridai Allah Swt. Para sahabat meneteskan air mata karena merasa seolah-olah Rasulullah saw benar-benar akan meninggalkan mereka untuk selamanya. Setelah ibadah haji selesai, Rasulullah saw dan rombongan kembali ke Madinah. Pada akhir bulan Safar tahun ke-11 Hijriyah, Rasulullah saw sakit dan akhirnya wafat pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun ke-11 Hijriyah.
C. Hikmah dalam Kisah
Adapun hikmah yang dapat dipetik dari kisah Fathul Makkah dan Haji Wada’, antara lain sebagai berikut.
1. Menebar kasih sayang antar sesama
2. Senantiasa menepati janji
3. Selalu bersikap rendah hati
4. Mempererat persaudaraan dengan sasama
5. Meyakini bahwa Islam adalah agama yang sempurna
6. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt


Ditulis oleh Musaeri, S.Pd.I

Tidak ada komentar

Tinggalkan komentar

 

error: Hayo ! Mau copy paste ya...